HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Oleh sebab itu virus ini muncul karena adanya infeksi di dalam cairan tubuh manusia sehingga memungkinkan banyak virus lain dengan mudahnya menyerang tubuh manusia, sehingga akan menyebabkan tubuh kita mudah terserang penyakit bahkan yang ringan sekalipun akan terasa kronis jika sudah terkena virus ini. Kita juga mungkin, tidak mengetahui jika ternyata virus HIV ada di dalam tubuh kita. Hal ini dikarenakan proses yang lama menuju periode yang menunjukkan perubahan yang signifikan pada tubuh orang dengan HIV positif. https://id.scribd.com/document/369684663/Cara-Penularan-Hiv-Aids
Penularan virus HIV melalui cairan tubuh manusia yang tidak disadari dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi melalui banyak hal. Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan terinfeksinya virus HIV dalam kehidupan sehari-hari kita, maka dari itu perlu digaris bawahi bahwa pengetahuan ini dikhususkan agar lebih hati-hati dalam berinteraksi langsung.
Jangan sampai pengetahuan ini menjadikan kita takut dengan HIV yang ada di dalam tubuh seorang HIV positif. Hindari virusnya dengan mengetahui cara penularannya bukan menghindari orangnya. Penulisan kali ini akan membahas secara terperinci bagaimana cara virus HIV menyebar atau berkembang dari satu ODHIV (orang dengan HIV) positif ke orang-orang HIV negatif. https://www.yaids.com/category/artikel/
Banyak dari kita tidak mengetahui bahwa diri kita sehat dari HIV atau melainkan kitalah yang menjadi benih HIV baru tanpa kita sadari. Oleh sebab itu pentingnya kesadaran kita akan pencegahan dari perilaku yang berisiko terpapar virus HIV. Jika kita tidak mengetahui sejak dini diri kita terpapar atau tidak, maka akan mengakibatkan munculnya calon-calon orang dengan HIV positif.
Untuk mengetahui dalam tubuh kita terpapar virus HIV yaitu salah satu caranya hanya dengan tes VCT (Voluntary Counseling Test). namun sangat jarang kesadaran dari kita untuk menjalani tes tersebut. Oleh sebab itulah kasus HIV positif yang terlihat di dunia hanya sebagian kecil saja dibandingkan yang tidak terlihat karena kurangnya kesadaran untuk ikut tes VCT tersebut.
Penularan virus HIV secara sadar ataupun tidak disadari ada di kehidupan sehari-hari kita, oleh sebab itu perlunya pemahaman terlebih dahulu cara penularannya. Virus HIV ini tidak serta merta tersebar begitu saja, melainkan harus adanya media penyebarannya dan saluran masuk atau pintu masuknya. Ketika kita menyadari akan hal ini, diharapkan agar segera konsultasikan kepada dokter.
Media cairan dan pintu masuk harus sejalan atau bersamaan dalam proses penyebaran virus HIV ini. Media cairan itu ada 4 jenisnya yaitu cairan darah, cairan sperma dan vagina, serta air susu ibu. Cairan itu semua tidak bisa masuk begitu saja, melainkan harus adanya pintu masuknya yaitu luka di permukaan dan di dalam tubuh orang dengan HIV negatif.
Efek setelah kejadian yang mempertemukan cairan dan luka dari ODHIV positif ke orang dengan HIV negatif mempunyai fase yang cukup lama. Oleh karena itu, kita belum bisa mengidentifikasi tubuh ini terpapar atau tidak. Maka pentingnya pengetahuan dan kesadaran terkait cara penyebaran virus HIV dan cara pencegahannya.
Di zaman dengan sosial serta pergaulan yang bebas dan juga dengan pengetahuan mengenai HIV/AIDS yang masih tabu, masih banyak sekali masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak peduli dan tidak ada pencegahan terhadap HIV. Seseorang yang terpapar HIV akan merasakan gejala setelah beberapa tahun hingga tahun kelima memiliki ciri yang sama dengan flu pada infeksi pertama, memiliki berat badan yang menurun drastis, dan mudah terpapar penyakit. Setelah itu sistem kekebalan tubuh terus berkurang sehingga dapat menyebabkan AIDS.
sumber : https://media.neliti.com/media/publications/157359-ID-perubahan-perilaku-dan-ketahanan-keluarg.pdf
AIDS adalah kumpulan penyakit sekumpulan gejala penyakit yang dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh. Gejala penyakit tersebut tumbuh dan berkembang, tubuh akan merasakan gejala selama beberapa tahun lamanya, dan virus ini akan tetap dapat menyebar, maka dari itu pentingnya pengobatan agar tidak memperburuk HIV. Obat yang digunakan yaitu bernama antiretroviral.
Pencegahan HIV sangat penting dengan tidak melakukan seks bebas ataupun menggunakan alat pelindung pada saat berhubungan intim serta menggunakan jarum suntik baru pada saat pengobatan ataupun membuat tato. Sudah banyak sekali pencegahan – pencegahan HIV, tinggal bagaimana masyarakat mengatur dan juga menghindari hal – hal yang dapat mengakibatkan HIV muncul. https://unej.ac.id›2021/02PDFbukupanduanpencegahandanpenanggulangancovid-19
Pentingnya pencegahan HIV/AIDS
Penularan HIV saat ini sudah memasuki tingkat yang cukup memprihatinkan, banyak penderita HIV/AIDS pada sub populasi tertentu bermunculan, sehingga diperlukan langkah-langkah khusus untuk menanggulangi kondisi tersebut supaya tidak jatuh kedalam tingkatan yang lebih
jauh lagi. Pencegahan adalah langkah preventif untuk mengantisipasi kemungkinan terjangkitnya virus HIV setelah kejadian berlangsung. Pencegahan virus HIV merupakan pencegahan masuknya virus kedalam tubuh, dalam proses pencegahan sangatlah penting untuk menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan HIV.
Pada zaman yang serba maju seperti sekarang semakin banyak pengaruh buruk dan lingkungan sosial yang dapat menyebabkan penyebaran HIV, maka dari itu sangat penting mengajak dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pencegahan HIV. Khususnya para remaja yang masih memiliki sifat yang labil dengan pergaulan yang bebas penting untuk orang tua dalam mengawasi anaknya tanpa cara yang mengekang, contohnya mengajarkan hal yang menginspirasi anak agar tidak melakukan hal yang dapat menyebabkan terjangkitnya HIV.
Ada beberapa hal yang berpotensi dalam penularan HIV, seperti fenomena pasangan sejenis atau homoseksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril, dan beragam kegiatan seks berisiko yang berujung pada penularan HIV/AIDS. Pencegahan HIV/AIDS tidak bisa dilakukan oleh tim medis saja, namun juga dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan virus tersebut. Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk membuka pengetahuan akan beragamnya dampak negatif dari tindakan masyarakat, terutama kaitannya dengan penularan HIV/AIDS. sumber: https://media.neliti.com/media/publications/260055-pengintegrasian-pendidikan-pencegahan-hi-bcfd75a1.pdf
Bentuk – Bentuk Kegiatan Sehari – Hari Yang Berisiko Terinfeksi Virus
Kegiatan sehari – hari merupakan aktivitas yang dilakukan sehari – hari, pada kegiatan
sehari – hari yang pastinya bertemu orang banyak dan melakukan sosialisasi terdapat
kegiatan – kegiatan yang dapat memunculkan maupun menginfeksi tubuh seseorang. Mulai dari hal yang tidak disadari maupun disadari, kegiatan – kegiatan yang dapat menginfeksi virus itu sendiri yang paling banyak adalah melalui hubungan seks berisiko.
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan juga tidak ingin mencari tahu atau mencegah hal yang dapat memunculkan HIV, dari kegiatan sehari – hari yang dapat menyebabkan HIV seperti berganti – ganti pasangan seksual, tidak menggunakan alat kontrasepsi, karena pada dasarnya HIV dapat muncul dari cairan sperma, darah, air susu ibu, dan juga cairan vagina. Selain itu ada juga kegiatan sehari – hari yang kita tidak sadari dan juga tidak melalui hubungan seksual yang dapat menyebabkan HIV, seperti penggunaan jarum suntik yang berganti gantian dalam penggunaan narkotika, penggunaan jarum tato, hingga penggunaan alat kecantikan facial.
Namun virus HIV tidak dapat menular seperti penyakit pada umumnya, contoh kegiatan sehari-hari yang tidak menularkan HIV yaitu berpegangan tangan dengan ODHA, menggunakan alat makan yang sama, serta peralatan yang memiliki kontak fisik yang sama dengan ODHA. https://unej.ac.id › 2021/02PDF
buku panduan pencegahan dan penanggulangan covid-19
sumber: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-2020-HIV.pdf
Contoh Pencegahan HIV/AIDS Dalam Kehidupan Sehari – Hari
Pencegahan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam kehidupan sehari – hari ada beberapa cara pencegahan agar tidak terpapar virus tersebut, seperti mengikuti penyuluhan mengenai HIV, sex education dari orang tua atau orang terdekat agar tidak terjerumus dalam seks berisiko, selain itu juga dapat ditanamkan pendidikan moral dan agama agar tahu mana moral baik dan yang buruk.
Pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan oleh seluruh unsur lapisan masyarakat. Misalnya di dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan bukan hanya guru yang dapat memberikan pemahaman mengenai bahaya HIV/AIDS namun teman sebaya juga dapat menjadi guru dalam memberikan pemahaman terkait HIV/AIDS sehingga siswa diharapkan mampu memiliki perilaku yang baik dan mampu menjadi lidah penyambung bagi teman-teman lainnya.
Di dalam lingkungan masyarakat, masyarakat dituntut untuk ikut berperan aktif dalam program penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS. Partisipasi masyarakat menjadi hal yang potensial untuk menunjang penanggulangan HIV/AIDS. Pemerintah dan masyarakat dapat berkolaborasi dengan cara penyebaran informasi, pembuatan program yang berhubungan dengan pencegahan HIV/AIDS, dan peningkatan kapasitas bagi lembaga-lembaga swadaya masyarakat dalam menyebarkan informasi terkait HIV/AIDS.
Lembaga kesehatan juga harus terus berperan aktif dengan berbagai cara seperti membuat kegiatan kelompok dukungan sebaya atau pendamping ODHA. Lembaga kesehatan juga harus menjembatani dengan bijak fasilitas pelayanan kesehatan terhadap ODHA. Lembaga kesehatan juga perlu memberikan penguatan pemahaman terhadap kader-kader masyarakat untuk memberdayakan ODHA dan menjauhkan stigma buruk terhadap ODHA. sumber: https://media.neliti.com/media/publications/260055-pengintegrasian-pendidikan-pencegahan-hi-bcfd75a1.pdf
Penulis : Ahmad Muhtasib & Putri Rifdah Fahira
Editor : Raymond, Awan Kesuma, Rofi Fernando
Desain Banner : Raymond